Anda tentu pernah mendengar mengenai penyakit autoimun dari berbagai sumber. Meskipun tergolong sebagai penyakit yang tidak begitu familiar, namun penyakit yang satu ini terbilang sudah banyak yang menderita. Sehingga memang perlu diwaspadai oleh siapapun juga. Terlebih ternyata penyakit ini mampu memberikan dampak yang berbahaya bagi penderitanya dan seringkali tidak diketahui telah menyerang tubuh seseorang karena baru terdeteksi ketika sudah menunjukkan gejala yang mengganggu. 

Penyakit autoimun merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh. Dimana jika pada kondisi normal seharusnya sistem kekebalan tubuh berperan untuk menjaga tubuh dari berbagai ancaman organisme asing, seperti virus atau bakteri, namun ketika seseorang menderita penyakit autoimun justru sistem kekebalan tubuh akan melihat sel tubuh yang sehat sebagai suatu organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh justru akan menyerang sel-sel tubuh yang sehat dengan melepaskan protein yang dinamakan autoantibodi.

Belum ada penyebab pasti yang menjadi pemicu munculnya penyakit autoimun pada tubuh seseorang. Namun ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang beresiko mengalami penyakit berbahaya ini, antara lain:

  1. Faktor genetik atau keturunan

Resiko utama bisa terkena penyakit autoimun ini terutama secara genetik atau keturunan. Namun meskipun demikian, faktor ini bukan satu-satunya yang menjadi pemicu reaksi kekebalan tubuh.

  1. Lingkungan

Penyakit autoimun juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan. Dimana lingkungan yang bisa menjadi penyebabnya adalah lingkungan yang terdapat paparan zat tertentu, seperti mercuri, asbes, perak, dan emas. 

  1. Perubahan hormon

Perubahan hormon juga bisa menjadi salah satu penyebab penyakit autoimun. Seperti misalnya pada kasus ibu pasca melahirkan yang terkena penyakit autoimun. Sehingga penyakit ini kerap diasumsikan terjadi karena pemicunya adalah perubahan hormon tubuh, seperti pada wanita hamil, wanita pasca melahirkan, dan ketika wanita mengalami menopause.

  1. Infeksi

Penyakit autoimun juga bisa lebih beresiko terjadi pada mereka yang mengalami infeksi. Hal ini lantaran karena sebagian besar gejala penyakit autoimun diperburuk oleh infeksi tertentu. 

Sama seperti penyakit pada umumnya, penyakit autoimun juga akan menunjukkan gejala-gejala tertentu pada penderitanya. Secara umum, gejala awal yang akan terjadi pada penderita penyakit autoimun adalah sebagai berikut:

  • Nyeri di sekujur tubuh.
  • Nyeri sendi.
  • Kelelahan.
  • Fatigue.
  • Demam ringan.
  • Mengalami kerontokan rambut yang parah.
  • Sering mengalami sariawan.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Brain frog.
  • Kesemutan di tangan dan kaki.
  • Mengalami ruam kulit.

Ada banyak contoh penyakit autoimun yang kerap menyerang pada manusia, seperti berikut ini:

  • Lupus.
  • Penyakit graves.
  • Psoriasis.
  • Multiple sclerosis.
  • Myasthenia gravis.
  • Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease.
  • Tiroiditis hashimoto atau penyakit hashimoto.
  • Sindrom guillain-barre.
  • Rheumatoid arthritis.

Sebagian besar penyakit autoimun belum bisa disembuhkan, namun bisa dikontrol dengan baik agar gejala yang timbul tidak terjadi secara flare. Untuk pengobatan pada penyakit autoimun yang diderita bisa berbeda-beda penanganannya, tergantung dari jenis penyakit yang dialami, gejala yang dirasakan, serta tingkat keparahannya. Penderita juga bisa mengonsumsi obat untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit kepala. 

Penyakit autoimun sebenarnya bisa dicegah. Salah satunya dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan teratur, rajin berolahraga, mengelola stress dengan baik, dan menjaga berat badan tetap ideal. Untuk rajin berolahraga, terkadang kita sering merasa kurang semangat dan kurang bertenaga. Mengkonsumsi suplemen dari Bstores lewat produknya yang bernama suplemen  akan sangat membantu. 

BCAA (Branched Chain Amino Acids)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X