perbedaan flu dan covid

COVID-19 telah menjadi pandemi dan merupakan penyakit baru yang menimbulkan kepanikan karena munculnya gejala yang semakin beragam. Hal ini ditambah dengan kategori penyakit COVID-19 sebagai penyakit pernapasan dimana memiliki gejala yang mirip dengan penyakit pernapasan lain, yaitu flu dan alergi. Jika Anda mengalami kesulitan membedakan antara ketiganya, berikut beberapa indikator pembeda yang dirangkum dari Times of India:

COVID-19

Gejala:

Gejalanya meliputi demam, batuk kering, sakit tubuh, kelelahan, sesak napas, mungkin diare dan muntah. Pada kasus yang lebih parah, virus dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut yang parah, gagal ginjal, dan kematian. Gejala muncul dua hingga 14 hari setelah Anda terpapar.

Proses Penyebaran: 

COVID-19 menyebar melalui tetesan (droplet) yang menjadi airborne ketika seseorang yang sakit sedang batuk atau bersin. Anda bisa jatuh sakit jika menghirup tetesan itu, atau menyentuh permukaan tempat tetesan ini mendarat dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata Anda. Berbeda dengan flu, anak-anak tampaknya terinfeksi dari orang dewasa. 

Pengobatan:

Langkah terbaik untuk saat ini adalah dengan mengisolasi diri dari orang lain dan jangan pergi keluar kecuali atas izin dokter, beristirahatlah. Jika kesulitan bernapas, hubungi dokter.

Anda dapat menghentikan isolasi diri jika:

1) Anda tidak mengalami demam dalam 72 jam,

2) gejala lainnya telah membaik, dan

3) sudah setidaknya tujuh hari sejak gejala pertama kali muncul.

Flu

Gejala:

Gejala khasnya adalah demam, batuk, sakit tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan, sakit kepala, pilek, kemungkinan diare, dan muntah. Gejala biasanya muncul dua hari setelah Anda terinfeksi.

Proses Penyebaran:

Sama seperti COVID-19, bedanya anak-anak sering menularkan flu ke orang lain.

Pengobatan:

Vaksin flu dapat membantu mencegah flu. Jika diperlukan, obat anti-virus tersedia dengan resep dokter. Jika gejala semakin parah, hubungi dokter.

Alergi

Gejala:

Gejala khas adalah batuk, bersin, mata gatal, pilek, dan tenggorokan gatal. Gejala biasanya sama setiap tahun, dan muncul pada waktu yang sama setiap tahun.

Proses Penyebaran:

Tidak menular, tetapi alergi dapat menimpa sekeluarga.

Pengobatan:

Hindari penyebab alergi. Obat-obatan bebas dapat meringankan gejala alergi, termasuk obat resep dari dokter.

Kesimpulannya hal-hal seperti sesak napas, batuk, kelelahan, sakit kepala, dan sakit tenggorokan dapat menjadi gejala COVID-19 atau alergi. Mata gatal dan bersin umumnya hanya gejala alergi. Demam, nyeri otot, hilangnya rasa atau bau, mual, dan diare berhubungan dengan COVID-19 dan bukan gejala alergi. Dari paparan penjelasan di atas, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Pastikan Anda memiliki daya tahan tubuh yang tinggi agar dapat terhindar dari penyakit-penyakit di atas. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin C berkualitas yang tepat dan aman bagi tubuh Anda seperti Windmill Vitamin C-500, menggunakan bahan berasal dari ladang jagung non GMO di Amerika dan dilengkapi ekstrak Rosehips yang mengandung Vitamin C, E, Beta-karoten dan likopen yang baik untuk mengoptimalkan penyerapan. Selain itu, Windmill Vitamin C-500 juga aman dikonsumsi untuk penderita maag karena bersifat Non-Acid. Anda bisa langsung membelinya di https://bstores.co.id/product/windmill-vitamin-c-500mg/. Mari lakukan berbagai upaya untuk melawan virus korona mulai dari pencegahan hingga meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga kita bisa bersama-sama melalui pandemi COVID-19 ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X