Obesitas adalah masalah kesehatan yang kini dianggap sebagai penyakit oleh berbagai lembaga kesehatan dunia. Pasalnya, angka kasus termasuk terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan hingga dua kali lipat. Jumlah kasus yang terus bertambah ini tentu menjadi perhatian ahli kesehatan karena dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah baru. Itu sebabnya, para penyandang obesitas perlu mencari tahu apa saja cara mengatasi obesitas guna menghindari komplikasi serius. Obesitas yang terus dibiarkan dapat berujung pada penyakit kronis. Orang dengan obesitas direkomendasikan untuk mengembalikan berat badan ideal dengan perubahan gaya hidup sehat, salah satunya diet yang tepat untuk menurunkan berat badan. Diet yang tepat untuk orang dengan diabetes adalah diet yang menggunakan prinsip gizi seimbang. Berikut macam-macam diet yang disarankan untuk para obesitas:
-
Weight Watchers Diet
Metode diet ini menekankan untuk meminimalkan jumlah kalori yang masuk ke tubuh, sementara jumlah kalori yang terbakar harus lebih besar. Pada akhir 2019, WW (Weight Watchers) Diet telah meluncurkan program baru yaitu myWW, program yang jauh lebih fleksibel. Program ini dibangun di atas sistem SmartPoints WW, yang memberikan nilai poin pada setiap makanan dan minuman, berdasarkan nutrisi, dan memanfaatkan detail tentang preferensi dan gaya hidup. Sistem SmartPoints memandu pola makan secara keseluruhan dan menganjurkan makanan yang rendah kalori, lemak jenuh dan gula. Serta dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi. Program diet yang juga dijalankan oleh Oprah Winfrey ini dapat dilakukan dengan mengikuti pedoman pada program yang telah disusun yang bisa didapatkan lewat aplikasi myWW. Dalam programnya, selain mengatur pola makan, juga menganjurkan untuk berolahraga, serta menyediakan layanan konseling. Sehingga perkembangan program diet ini untuk masing-masing orang dapat dipantau dengan baik. Program diet ini cukup ideal untuk menurunkan berat berat badan karena tidak mengagungkan atau menghilangkan satu kelompok bahan makanan tertentu. Bertujuan untuk mengubah pola hidup dari yang tidak sehat menjadi sehat.
-
Volumetrics Diet
Program diet ini dikembangkan oleh profesor nutrisi Penn State University, Barbara Rolls. Diet ini membagi makanan menjadi empat kategori berdasarkan kepadatan kalori. Kategori satu termasuk buah-buahan dan sayuran tanpa tepung, sup, dan susu tanpa lemak. Kategori dua yakni buah dan sayuran bertepung, sereal, daging rendah lemak, dan kacang-kacangan. Kategori tiga termasuk daging lainnya, keju, roti, saus salad, es krim, dan kue. Terakhir, kategori empat yakni kerupuk, keripik, permen coklat, kue, kacang, mentega, dan minyak. Tidak ada makanan yang dilarang, namun disarankan untuk makan makanan kategori satu dan dua, membatasi ukuran porsi makanan dalam kategori tiga, dan meminimalkan pilihan dari kategori empat. Diet ini mengklasifikasikan makanan berdasarkan densitas (jumlah kandungan) energi (kalori) di dalamnya. Contohnya, 100 gram nasi mengandung kalori 175 kal, dibandingkan dengan sayur bayam dengan berat yang sama hanya mengandung 25 kal. Program diet ini menganjurkan untuk lebih baik mengonsumsi makanan yang densitas energinya lebih rendah. Bahkan program diet ini tidak membatasi jumlah sebanyak apapun mengonsumsi sayur dan buah. Selain itu, program ini juga tidak melarang untuk mengonsumi makanan dengan densitas tinggi, namun jangan sampai menjadi prioritas apalagi dengan jumlah yang banyak. Pembatasan jumlah kalori yang masuk dalam tubuh tentu akan mempengaruhi berat badan.
Itulah beberapa diet yang direkomendasikan untuk para obesitas. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan vitamin, agar imunitas tubuh terjaga walau sedang melakukan diet. Jika Anda ingin mencari suplemen vitamin yang berkualitas dan aman untuk tubuh, Windmill solusinya. Anda bisa mendapatkan suplemen tersebut di https://bstores.co.id/product/windmill-vitamin-c-500mg/. Yuk mulai hidup sehat!