cara simpan sayur dan buah

Mengonsumsi makanan yang kaya dengan menu buah-buahan dan sayuran dapat membantu menurunkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan jenis kanker tertentu. Tetapi hal ini juga harus diimbangi dengan cara menyimpan sayur dan buah yang benar. Jika makanan-makanan tersebut tidak ditangani dengan benar, buah-buahan dan sayuran juga dapat menjadi sumber patogen yang dapat menular melalui makanan. Gizi, tekstur, dan penampilan juga bisa berubah jika sayur dan buah tidak disimpan dengan benar. Beberapa cara menyimpan sayur dan buah dengan benar agar nutrisi tidak hilang: 

  • Simpan di suhu yang ideal

Buah dan sayuran yang segar sebenarnya merupakan makhluk hidup. Meskipun sudah dipetik dan dipanen dari pohonnya, sayuran dan buah-buahan tersebut tetaplah memerlukan oksigen untuk ‘bernapas’ dan mengeluarkan karbon dioksida. Kemampuan sayur dan buah untuk ‘bernapas’ tergantung pada suhu tempat penyimpanan dan jenis dari sayur atau buah tersebut. Semakin rendah suhu di tempat penyimpanan, maka semakin rendah kemampuan sayur dan buah untuk ‘bernapas’ dan semakin memperpanjang masa simpannya. Semakin banyak oksigen yang ‘dihirup’ dan karbon dioksida yang dikeluarkan, maka akan semakin mempercepat buah dan sayur tersebut menjadi busuk dan rusak. Beberapa jenis sayur/buah harus langsung disimpan di tempat yang dingin, sementara ada juga yang sensitif akan suhu dingin dan akan busuk ketika masuk ke dalam lemari pendingin.

  • Menjaga kelembapan

Semua sayur dan buah mengandung air. Kandungan air ini yang menjaga kesegaran pada sayur maupun buah. Namun ketika buah dan sayur dipanen atau dipetik dari pohonnya, banyak air yang hilang akibat penguapan. Oleh karena itu, Anda harus menjaga sisa air yang masih ada di dalam sayur dan buah agar tidak layu dan kisut, dengan cara memasukkan sayur dan buah ke plastik yang sudah dilubangi.

  • Hindari menyimpan di tempat yang bersuhu ekstrim

Sayur dan buah yang disimpan di tempat bersuhu terlalu tinggi ataupun rendah akan cepat rusak dan busuk. Ketika buah atau sayuran disimpan di dalam freezer, ia akan rusak seketika setelah dicairkan. Kerusakan yang akan muncul seperti, muncul bercak-bercak kecoklatan pada apel dan menjadi sangat lembek pada buah pir. Sedangkan suhu yang sangat tinggi akan menimbulkan kematangan yang tidak merata, menjadi lunak dan lumer, berkerut, dan menjadi kisut.

  • Perhatikan kondisi sayur dan buah yang baru dibeli

Sebagian besar buah akan lebih bertahan lama jika masih disertai kulit. Bagian kulit yang terbuka pada buah, menimbulkan potensi tumbuhnya jamur dan bakteri yang dapat menyebabkan buah menjadi busuk. Oleh karena itu, periksalah kondisi permukaan buah maupun sayur Anda secara berkala dan sering. Jika terdapat perubahan warna, bonyok, atau kecoklatan pada buah dan sayur, maka segeralah buang bagian yang busuk tersebut dan konsumsi yang masih dalam kondisi bagus.

Selain menjaga kesegaran dan rasa, penyimpanan sayur dan buah yang baik dan benar juga akan menjaga nutrisi yang terkandung di dalamnya. Sebaliknya, jika Anda tidak memperhatikan tempat penyimpanan sayur dan buah tersebut, bukan tidak mungkin akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan akibat jamur dan bakteri yang terdapat pada sayur dan buah. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan vitamin, agar imunitas tubuh terjaga walau sedang melakukan diet. Jika Anda ingin mencari suplemen vitamin yang berkualitas dan aman untuk tubuh, Windmill solusinya. Anda bisa mendapatkan suplemen tersebut  di https://bstores.co.id/product/windmill-vitamin-c-500mg/. Yuk mulai hidup sehat! 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X