bahaya perut buncit

Perut buncit adalah penumpukan lemak di area perut yang bisa memicu diabetes, penyakit jantung dan juga kanker. Perut buncit lebih banyak menghinggapi laki-laki. Penumpukan lemak perut atau lemak visceral ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Pada laki-laki yang menginjak usia 40 tahun, berkurangnya hormon testosteron membuat kalori makin menumpuk dan akhirnya disimpan di area perut. Selain faktor usia, stres juga bisa menjadi pemicu perut buncit. Ketika stres melanda, kebanyakan orang akan berlari ke makanan. Penumpukan kalori di pelarian stres ini juga akan disimpan di area perut menjadi lemak visceral. Selain dua hal tersebut, perut buncit juga bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan hari demi hari.  Berikut ini kebiasaan buruk yang bisa memicu perut buncit:

1.Kelebihan Kalori

Salah satu penyebab perut buncit yang paling umum adalah mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh. Tidak peduli seberapa aktifnya Anda, jika secara konsisten Anda makan lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh, Anda akan menciptakan ketidakseimbangan energi. Kondisi ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang pada akhirnya juga berkontribusi sebagai salah satu penyebab perut buncit.

2.Banyak Konsumsi Makanan dan Minuman Manis

Selain terlalu banyak mengasup kalori, pilihan makanan, seperti makanan tinggi gula, juga dapat menjadi penyebab perut buncit. Tanpa disadari, sebagian dari Anda ternyata mengonsumsinya dalam jumlah besar sehari-hari. Misalnya, di pagi hari minum teh dengan gula, ngemil makanan manis di antara waktu makan, dan minum es kopi dengan gula di siang hari. Menghindari makanan dan minuman dengan gula memang baik. Tapi, bukan berarti Anda wajib sepenuhnya menghindari itu. Anda masih bisa menikmatinya sesekali dalam jumlah wajar.

3.Terlalu Banyak Konsumsi Lemak Trans

Lemak trans adalah jenis lemak paling tidak sehat. Sebagian kecil lemak trans terjadi di alam, namun jenis lemak ini terutama dibuat dengan menambahkan hidrogen ke lemak tak jenuh untuk membuatnya lebih stabil dan memungkinkannya menjadi padat pada suhu kamar. Lemak trans banyak digunakan dalam produk yang dipanggang dan makanan kemasan sebagai pengganti mentega.

4.Kurang Gerak dan Banyak Rebahan

Pola hidup kurang gerak adalah faktor risiko terbesar perut buncit dan masalah kesehatan lainnya. Bahkan ketika seseorang aktif secara fisik sekalipun, duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan dan kenaikan berat badan. Gaya hidup kurang gerak dan banyak rebahan dikaitkan langsung dengan peningkatan lemak viseral dan subkutan, yang pada akhirnya berkontribusi sebagai penyebab perut buncit.

5.Kurang Konsumsi Protein

Diet tinggi protein dapat membantu mencegah kenaikan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang. Sebab, protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan makronutrien lainnya. Protein juga mendukung perbaikan dan pertumbuhan otot, yang berkontribusi pada metabolisme tubuh yang lebih tinggi dan lebih banyak kalori yang terbakar pada periode istirahat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah besar memiliki risiko perut buncit lebih kecil dibandingkan dengan orang-orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah sedikit.

6.Stres

Saat ini, banyak orang mengalami stres kronis. Beberapa stresornya adalah stres psikologis dan perilaku yang meningkatkan kemungkinan menjalani pola hidup tidak sehat, seperti banyak makanan olahan, tidak aktif secara fisik, dan kualitas tidur yang buruk. Sayangnya, stres kronis dapat menyebabkan akumulasi lemak visceral dan membuatnya sulit untuk dihilangkan karena dapat meningkatkan produksi kortisol secara berlebihan. Stres juga dapat memengaruhi perilaku gaya hidup lainnya yang menyebabkan kenaikan berat badan, seperti kebiasaan kurang gerak, kualitas tidur yang buruk, dan kurang melakukan aktivitas fisik.

7.Kurang Makan Serat

Serat sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal. Beberapa jenis serat bisa membantu kita tetap merasa kenyang, menstabilkan hormon lapar, dan mengelola rasa lapar. Pola makan kurang makan serat dan tinggi karbohidrat olahan memberikan efek sebaliknya dan berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit.

8.Kurang tidur

Ada banyak studi yang mengaitkan tidur tidak berkualitas dengan kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit. Sebabnya, kurang tidur sering kali memicu perilaku tidak sehat, seperti makan makanan tinggi kalori dan tidak melakukan aktivitas fisik karena tubuh merasa kelelahan. Sebab, kurang tidur berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, tetapi Indeks Massa Tubuh (BMI) yang tinggi juga dapat menyebabkan gangguan tidur.

Mari terapkan pola hidup sehat sekarang. Untuk itu Anda juga harus selalu minum vitamin dan suplemen untuk menjaga kondisi tubuh yang fit dan prima. Jika Anda ingin mencari suplemen vitamin yang berkualitas dan aman untuk tubuh, Windmill solusinya. Anda bisa mendapatkan suplemen tersebut  di https://bstores.co.id/product/windmill-vitamin-c-500mg/

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X