BSTORES Indonesia

Blog

  • Lemak Berkurang Tapi Timbangan Tetap, Kok Bisa?

    Lemak Berkurang Tapi Timbangan Tetap, Kok Bisa?

    Banyak perempuan yang merasa resah karena berat badan tidak juga turun? Atau, angka pada timbangan seperti mentok di angka 62 kg atau 58 kg? Hm… jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk berhenti berdiet, atau berhenti berolahraga. Sebab, berat badan tidak selalu menjadi patokan untuk mengukur turunnya berat badan. Hal pertama ketika Anda ingin menurunkan berat badan, apakah yang dimaksud adalah ingin memiliki tubuh lebih kencang, atau memang ingin memangkas timbunan lemak. Ada perbedaan besar antara menurunkan berat badan dan mengurangi lemak. Berat badan Anda adalah total dari berat tulang, organ, otot, lemak, air, serta makanan yang belum tercerna. Secara garis besar, berat badan Anda mungkin saja dapat turun jika Anda selesai dari toilet. Namun, apakah itu berarti lemak Anda juga menurun? Sama sekali tidak! Otot tak lebih berat dari lemak? Bayangkan, satu kilogram kapas dan satu kilogram besi memiliki berat yang sama. Tapi keduanya tentu memiliki massa yang berbeda. Kasus seperti ini sama dengan otot dan lemak. Jika massa otot lebih padat maka akan banyak memakan ruang dalam tubuh Anda. Ini akan membuat tubuh Anda terlihat lebih kencang. Otot akan sangat membantu memangkas lemak. Ibaratnya, otot Anda adalah mesin mobil. Apabila ingin mobil mesin berjalan, maka mesin membutuhkan bahan bakar. Bahan bakarnya sendiri adalah kalori. Dan jika ingin memangkas lemak, maka tubuh Anda harus membakar kalori lebih banyak dari yang Anda konsumsi. Semakin banyak otot yang terbentuk, maka semakin banyak kalori yang dibutuhkan agar tubuh berfungsi maksimal. Itulah dasar metabolisme tubuh Anda! 

    Ketika Anda memulai latihan beban pertama kali, sangat mungkin perkembangan otot Anda akan terlihat sedikit. Jadi, jika otot Anda mulai berkembang dan kehilangan lemak, sangat mungkin berat badan Anda tidak berubah, namun menjadi lebih kencang. Dengan menimbang berat badan Anda dari waktu ke waktu, maka jarum atau angka pada timbangan akan mengalami perubahan. Ada beberapa penyebab, antara lain: 

    Cara Terbaik Mengukur Program Fat Loss? 

    Ada beberapa metode alternatif untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan program penurunan berat badan yang Anda lakukan:

    Ukur Pinggang 

    Karena tidak mengetahui lemak mana yang sudah berhasil Anda pangkas, maka sebaiknya gunakan pengukur di sekitar pinggang, pinggul, paha, dan lengan atas.

    Membeli Pakaian 

    Memang cara ini sedikit kurang akurat dan sedikit boros, tapi cara ini juga cukup ampuh untuk memantau perkembangan program Anda. Coba membeli pakaian yang sama namun lihat perbedaan ukurannya.

    Pantau Perkembangan Fisik 

    Agar Anda melihat perkembangan dari tubuh Anda, coba ambil foto tubuh Anda di tempat yang sama serta memakai pakaian yang sama. Jika memang belum terjadi perubahan pada berat badan, Anda tidak perlu khawatir karena penurunan berat badan adalah sebuah proses. Apabila rutin melakukan latihan, mengatur pola makan yang sehat, serta istirahat yang cukup, maka Anda akan segera mendapatkan hasilnya.

    Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan vitamin, agar imunitas tubuh terjaga walau sedang melakukan diet. Jika Anda ingin mencari suplemen vitamin yang berkualitas dan aman untuk tubuh, Windmill solusinya. Anda bisa mendapatkan suplemen tersebut  di https://bstores.co.id/product/windmill-vitamin-c-500mg/. Yuk mulai hidup sehat!   



  • Cara Diet Aman Untuk Penderita Obesitas

    Cara Diet Aman Untuk Penderita Obesitas

    Obesitas adalah masalah kesehatan yang kini dianggap sebagai penyakit oleh berbagai lembaga kesehatan dunia. Pasalnya, angka kasus termasuk terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan hingga dua kali lipat. Jumlah kasus yang terus bertambah ini tentu menjadi perhatian ahli kesehatan karena dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah baru. Itu sebabnya, para penyandang obesitas perlu mencari tahu apa saja cara mengatasi obesitas guna menghindari komplikasi serius. Obesitas yang terus dibiarkan dapat berujung pada penyakit kronis. Orang dengan obesitas direkomendasikan untuk mengembalikan berat badan ideal dengan perubahan gaya hidup sehat, salah satunya diet yang tepat untuk menurunkan berat badan. Diet yang tepat untuk orang dengan diabetes adalah diet yang menggunakan prinsip gizi seimbang. Berikut macam-macam diet yang disarankan untuk para obesitas: 

    • Weight Watchers Diet

    Metode diet ini menekankan untuk meminimalkan jumlah kalori yang masuk ke tubuh, sementara jumlah kalori yang terbakar harus lebih besar. Pada akhir 2019, WW (Weight Watchers) Diet telah meluncurkan program baru yaitu myWW, program yang jauh lebih fleksibel. Program ini dibangun di atas sistem SmartPoints WW, yang memberikan nilai poin pada setiap makanan dan minuman, berdasarkan nutrisi, dan memanfaatkan detail tentang preferensi dan gaya hidup. Sistem SmartPoints memandu pola makan secara keseluruhan dan menganjurkan makanan yang rendah kalori, lemak jenuh dan gula. Serta dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi. Program diet yang juga dijalankan oleh Oprah Winfrey ini dapat dilakukan dengan mengikuti pedoman pada program yang telah disusun yang bisa didapatkan lewat aplikasi myWW. Dalam programnya, selain mengatur pola makan, juga menganjurkan untuk berolahraga, serta menyediakan layanan konseling. Sehingga perkembangan program diet ini untuk masing-masing orang dapat dipantau dengan baik. Program diet ini cukup ideal untuk menurunkan berat berat badan karena tidak mengagungkan atau menghilangkan satu kelompok bahan makanan tertentu. Bertujuan untuk mengubah pola hidup dari yang tidak sehat menjadi sehat.

    • Volumetrics Diet

    Program diet ini dikembangkan oleh profesor nutrisi Penn State University, Barbara Rolls. Diet ini membagi makanan menjadi empat kategori berdasarkan kepadatan kalori. Kategori satu termasuk buah-buahan dan sayuran tanpa tepung, sup, dan susu tanpa lemak. Kategori dua yakni buah dan sayuran bertepung, sereal, daging rendah lemak, dan kacang-kacangan. Kategori tiga termasuk daging lainnya, keju, roti, saus salad, es krim, dan kue. Terakhir, kategori empat yakni kerupuk, keripik, permen coklat, kue, kacang, mentega, dan minyak. Tidak ada makanan yang dilarang, namun disarankan untuk makan makanan kategori satu dan dua, membatasi ukuran porsi makanan dalam kategori tiga, dan meminimalkan pilihan dari kategori empat. Diet ini mengklasifikasikan makanan berdasarkan densitas (jumlah kandungan) energi (kalori) di dalamnya. Contohnya, 100 gram nasi mengandung kalori 175 kal, dibandingkan dengan sayur bayam dengan berat yang sama hanya mengandung 25 kal. Program diet ini menganjurkan untuk lebih baik mengonsumsi makanan yang densitas energinya lebih rendah. Bahkan program diet ini tidak membatasi jumlah sebanyak apapun mengonsumsi sayur dan buah. Selain itu, program ini juga tidak melarang untuk mengonsumi makanan dengan densitas tinggi, namun jangan sampai menjadi prioritas apalagi dengan jumlah yang banyak. Pembatasan jumlah kalori yang masuk dalam tubuh tentu akan mempengaruhi berat badan. 

    Itulah beberapa diet yang direkomendasikan untuk para obesitas. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan vitamin, agar imunitas tubuh terjaga walau sedang melakukan diet. Jika Anda ingin mencari suplemen vitamin yang berkualitas dan aman untuk tubuh, Windmill solusinya. Anda bisa mendapatkan suplemen tersebut  di https://bstores.co.id/product/windmill-vitamin-c-500mg/. Yuk mulai hidup sehat!   

  • Mitos Atau Fakta, Berlari Dapat Menyehatkan Jantung?

    Mitos Atau Fakta, Berlari Dapat Menyehatkan Jantung?

    Anda tentu tahu jika olahraga sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Nah, salah satu jenis olahraga yang mudah dan sederhana adalah lari. Ya, olahraga ini menjadi pilihan sebagian besar orang yang sibuk atau ingin belajar membiasakan diri untuk olahraga. Banyak informasi yang beredar bahwa olahraga lari dapat menyehatkan jantung, apakah benar? Semakin Anda cepat berlari, semakin banyak oksigen yang dibutuhkan. Nah, oksigen tersebut akan mengalir bersama darah dan dipompa oleh jantung keseluruh tubuh. Selain sirkulasi darah yang lancar, berlari menurut studi juga dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah (kadar LDL) dan dapat meningkatkan kadar kolesterol “baik” sehingga menyehatkan jantung. Nah, jadi kesimpulannya adalah fakta bahwa lari dapat menyehatkan jantung. Bagi Anda yang masih muda, disarankan untuk lari setiap pagi sebelum beraktivitas.

    Berbagai Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Lari

    Seperti olahraga lainnya, lari juga bisa menyebabkan cedera. Apalagi jika Anda seorang pemula, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan dan perhatikan sebelum Anda melakukan latihan aerobik ini, yakni:

    1. Pilih Sepatu yang Tepat

    Apa saja keluhan yang sering dihadapi para pelari? Selain badan pegal, sebagian dari Anda pasti pernah merasakan kaki lecet dan terasa perih. Tahu apa sebabnya? Ya, sepatu Anda mungkin masalahnya. Saat berlari, Anda sangat mengandalkan kekuatan kaki Anda untuk menahan berat tubuh dan tekanan telapak kaki pada tanah. Untuk itu, jangan memilih sepatu sembarangan, siapkan sepatu yang memang diperuntukkan untuk lari. Kemudian, cek bagian karet bawahnya sebelum digunakan. Jika terlalu tipis, sudah saatnya Anda mengganti sepatu tersebut dengan yang baru. Selain jenis sepatunya yang tepat, pastikan ukuran sepatu juga tidak sempit atau terlalu besar. Sepatu yang sempit meningkatkan risiko kaki Anda lecet. Alih-alih memperkuat otot kaki, Anda malah jadi tidak nyaman berjalan akibat kaki lecet karena sepatu sempit. Sebaliknya, jika sepatunya terlalu besar, Anda akan lebih mudah jatuh. Sangat berbahaya, bukan?

    2. Jangan Olahraga Di Siang Hari

    Kapan waktu terbaik untuk olahraga? Pagi atau sore menjadi pilihan terbaik bagi Anda untuk berolahraga, termasuk latihan aerobik. Jadi, jangan sekali-kali berolahraga pada siang hari di luar rumah. Sinar matahari yang terik, tidak akan membawa manfaat yang baik untuk tubuh. Selain kulit Anda bisa terbakar, panas bisa membuat tubuh lebih banyak mengeluarkan keringat. Akibatnya, cairan di dalam tubuh akan berkurang sangat banyak dan dehidrasi bisa terjadi. Jika Anda berniat melakukan olahraga aerobik ini di siang hari, sebaiknya pilih melakukan treadmill.

    3. Jangan Lupa Istirahat

    Berusaha untuk menyehatkan tubuh dengan olahraga lari, pasti membuat Anda bersemangat, bukan? Meski Anda sangat antusias berolahraga, jangan sampai Anda memaksakan diri. Jika sudah merasa lelah, luangkan waktu untuk beristirahat dan melemaskan otot. Terlalu lama berlari bisa menyebabkan cedera hamstring. Cedera ini akan menyebabkan area belakang paha hingga betis terasa nyeri. Bukan hanya itu, pada beberapa kasus berat, cedera hamstring juga bisa menyebabkan seseorang tidak bisa berdiri dan harus rehat sampai kondisinya pulih.

    4. Penuhi Kebutuhan Nutrisi

    Olahraga membutuhkan banyak stamina. Untuk itu, jangan biarkan perut Anda kosong ketika ingin berolahraga. Ini bisa menyebabkan Anda kelelahan, kadar gula darah menurun, dan kepala pusing. Selalu siapkan makanan untuk persendian energi, seperti:

    • Telur orak-arik dengan segelas susu
    • Ubi panggang atau kukus dan segelas susu
    • Yogurt dengan topping buah dan kacang-kacangan
    • Sandwich sayur dengan potongan daging ayam tanpa lemak

    Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti pisang goreng atau kentang goreng serta konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, seperti brokoli atau kembang kol. Kemudian di sela-sela latihan aerobik, selalu siapkan air minum, snack bar, atau buah pisang untuk mengisi kembali energi dan mencegah Anda kelelahan.

    5. Jangan Lupa Pemanasan

    Selain mencari sepatu yang tepat dan istirahat di sela olahraga, Anda juga perlu melakukan pemanasan supaya tidak cedera. Cedera hamstring juga bisa terjadi karena Anda berlari tiba-tiba tanpa melemaskan otot-otot tubuh. Nah, peregangan dinamis merupakan pilihan paling baik untuk dilakukan sebelum olahraga lari.

    Nah, setelah Anda berlari, otot kaki akan mengalami pemulihan, biasanya ditandai dengan nyeri otot setelah berlari. Jika Anda tidak ingin mengalami hal tersebut, Anda bisa mengonsumsi suplemen recovery untuk pemulihan otot Anda seperti BCAA. Untuk suplementasi, disarankan untuk mencoba produk Scivation XTEND BCAA. Suplemen fitness BCAA dengan berbagai rasa buah ini memiliki manfaat utama diantaranya yaitu meningkatkan sintesis protein otot, mengurangi katabolisme protein, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan produksi endogen glukosa, dan yang pastinya sebagai suplemen pemulihan otot setelah latihan. XTEND BCAA terbukti aman untuk Anda yang sedang dalam proses pembentukan otot. Anda dapat membelinya di https://bstores.co.id/product/scivation-xtend-bcaa-30-serving/. Latihan aman dan nyaman bersama XTEND Faster Recovery!

  • Mitos Atau Fakta, Jus Detoks Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan?

    Mitos Atau Fakta, Jus Detoks Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan?

    Dianggap sebagai tombol rehat sejenak untuk sistem pencernaan, atau sekadar cara untuk mengekstrak manfaat buah dan sayuran. Jus detoks adalah salah satu cara paling populer untuk mendetoksifikasi dan membersihkan tubuh dari racun. Ada juga manfaat lain yaitu penurunan berat badan. Para penggemar diet mengatakan bahwa menjalani diet sederhana dengan jus selama 2-3 hari dapat membantu memperkuat kerja bakteri usus, meningkatkan kehilangan lemak dan membuat Anda tetap sehat, sehingga membuat Anda melihat perbedaan dalam skala besar. Dari Rebel Wilson, Shilpa Shetty, dan Malaika Arora, banyak selebritis yang mendukung manfaat diet ini untuk tetap bugar. Namun, menjalani diet jus detoks ini tidak semudah kedengarannya.

    Pertama, Anda tidak hanya berhenti makan makanan padat untuk waktu yang ditentukan, tetapi juga bisa membuat Anda sangat lapar dan rentan makan berlebihan. Para ahli juga mengatakan bahwa detoks dengan jus adalah sesuatu yang menjauhkan Anda dari ‘makanan dan nutrisi utuh yang nyata’, sehingga membuat diet ini tidak berkelanjutan. Semua diet untuk menurunkan berat badan datang dengan pro dan kontra, termasuk diet jus dan detoksifikasi. Meskipun dapat bekerja untuk menurunkan berat badan sementara, cara ini bukanlah cara yang paling efektif untuk mempertahankan penurunan berat badan dalam jangka panjang. Diet detoksifikasi atau jus berarti Anda secara sukarela melewatkan makanan padat dalam bentuk apa pun, dan sebagai gantinya, hanya minum cairan selama jangka waktu tertentu. Pembuatan jus melibatkan proses melumatkan sayuran, buah, atau kacang apapun menjadi bentuk cair. Berbeda dengan smoothie, yang mengandung lebih banyak protein dan bahkan mungkin mengandung sisa-sisa makanan padat.

    Kebanyakan rencana pembersihan dan diet dirancang untuk waktu 3-10 hari, dan mereka yang berpartisipasi diminta untuk mengonsumsi sekitar enam botol buah atau sayuran. Susu tidak termasuk dalam pembuatan jus. Metabolisme Anda mengalami perubahan. Salah satu manfaat jus adalah menyajikan banyak serat makanan, yang berfungsi tidak hanya untuk mengatur pencernaan dan menghilangkan penumpukan racun, tetapi juga meningkatkan metabolisme Anda, bahkan untuk sementara waktu. Sebagian jus, yang juga menggunakan bahan-bahan seperti lada telah dikaitkan dengan peningkatan metabolisme dan mempercepat penurunan berat badan. Namun, bagi beberapa orang, ini juga dapat bekerja secara berbeda yang bisa jadi memperlambat metabolisme Anda. Itulah sebabnya, diet jus bukanlah sesuatu yang harus dicoba dalam waktu singkat, melainkan harus dengan kehati-hatian.

    Berapa berat badan yang benar-benar bisa diturunkan seseorang? Karena pembuatan jus dan pembersihan bertujuan untuk menghilangkan racun berbahaya, itu juga mengatur penumpukan lemak berkurang dan membantu Anda menurunkan berat badan beberapa kilo lebih cepat. Jadi, bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat, diet jus adalah pilihan yang baik. Para ahli menyarankan bahwa diet jus dapat membantu Anda menurunkan hingga 5 kilogram dalam hitungan 3-4 hari, tapi belum tentu bisa bertahan dalam jangka lama. Dengan diet ini Anda akhirnya mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat dengan membatasi asupan karbohidrat Anda. Ketika tubuh Anda tidak mengonsumsi karbohidrat atau lemak ekstra, tubuh Anda akan menggunakan simpanan karbohidrat untuk energi dalam bentuk glikogen dan natrium, dengan demikian, mengalahkan berat air juga. Karena Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori selama durasi diet, itu akhirnya mendorong penurunan berat badan.

    Harus diingat bahwa ini bukan rencana penurunan berat badan jangka panjang. Meskipun diet ini cepat terlihat hasilnya, itu tidak bertahan untuk durasi waktu yang lebih lama. Menurut ahli gizi, kebanyakan orang yang berhasil menurunkan berat badan akhirnya mendapatkan sebagian dari total berat badannya kembali 72-100 jam setelah makan padat pertama. Jangan menganggap membuat diet jus sebagai cara terbaik untuk tetap sehat. Ketika Anda ‘menghindari’ makanan yang tepat selama menjalani diet, ada kemungkinan Anda akan makan berlebihan, atau makan dalam makanan dengan cara yang tidak sehat, yang juga dapat menyebabkan konsekuensi lain. Sekali lagi, diet jus tidak selalu mengandung nutrisi terbaik. Melakukan pola makan nabati tunggal dapat membuat Anda kekurangan nutrisi lain seperti protein, vitamin dan mineral, yang semuanya dibutuhkan untuk mendukung gaya hidup sehat yang baik juga. Ketika menjalani detoks jus yang bersifat asam ini, bisa membuat Anda rentan menderita masalah seperti asam lambung, mulas, dan perut kembung. Oleh karena itu menganggapnya sebagai solusi penurunan berat badan jangka panjang adalah salah. Anda perlu memiliki pola makan yang baik, berolahraga dengan baik, dan membuat pilihan yang berkelanjutan, dalam jangka panjang, agar tetap bugar. Yang paling penting adalah jaga pola makanan dan asupan nutrisi. Anda pun bisa mendapatkan nutrisi dari bahan makanan ataupun suplemen protein seperti BCAA. XTEND BCAA merupakan suplemen protein dengan berbagai rasa buah. Anda dapat membelinya di https://bstores.co.id/product/scivation-xtend-bcaa-30-serving/. Latihan aman dan nyaman bersama XTEND Faster Recovery!

  • Kapan Waktu Terbaik Untuk Konsumsi Suplemen BCAA?

    Kapan Waktu Terbaik Untuk Konsumsi Suplemen BCAA?

    Bagi para atlet dan pegiat fitness, branched-chain amino acids (BCAA) mungkin sudah tak asing lagi. BCAA adalah kelompok asam amino yang diperlukan tubuh. Namun, asam amino ini hadir dalam bentuk suplemen berbentuk kapsul atau bubuk yang dapat dilarutkan dalam air. Berdasarkan The Journal of Nutrition (2006), BCAA mengandung tiga asam amino esensial, yaitu valin, leusin dan isoleusin. Ketiga jenis asam amino ini memiliki struktur kimia bercabang. Tidak seperti asam amino lainnya, BCAA memiliki struktur kimia unik yang memungkinkannya diserap dan dimetabolisme langsung di otot. Hal ini menunjukkan bahwa asam amino BCAA penyerapannya lebih cepat daripada asam amino lainnya. Untuk mendapatkan suplemen BCAA yang tepat, sebaiknya Anda melihat rasio perbandingan komposisi jenis asam amino. Penelitian dalam jurnal Nutrients (2015)  menyarankan bahwa suplemen BCAA sebaiknya memiliki rasio 2:1:1 atau 4:1:1 dengan leusin yang menempati rasio tertinggi. Berdasarkan penelitian Nutraceutical Effects of Branched-Chain Amino Acids on Skeletal Muscle (2006), leusin sangat baik dalam merangsang sintesis protein dan menekan pemecahan protein otot. BCAA diperlukan untuk pemulihan latihan dan pemeliharaan otot. Oleh karena itu, suplemen ini sering dijadikan pilihan utama bagi para binaragawan dan pelatih kebugaran. Namun, hal yang masih sering menjadi pertanyaan adalah kapan waktu yang tepat untuk dikonsumsi. 

    Bagaimana BCAA Dapat Mendukung Rangkaian Fitness Anda?

    Berdasarkan studi Branched-Chain Amino Acids Activate Key Enzymes in Protein Synthesis after Physical Exercise (2006), BCAA dapat mengaktifkan jalur dalam tubuh untuk merangsang percepatan sintesis protein otot. Studi yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Physiology (2017) menjelaskan bahwa orang yang mengkonsumsi 5.6 gram BCAA setelah latihan ketahanan dapat meningkatkan 22% sintesis protein otot. 

    Kapankah Waktu Terbaik untuk Konsumsi BCAA?

    Salah studi yang diterbitkan oleh Journal of Sports Medicine and Physical Fitness pada 2017 membandingkan olahragawan yang mengkonsumsi BCAA sebelum dan sesudah latihan. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa BCAA lebih efektif dikonsumsi sebelum latihan. Subjek penelitian yang mengkonsumsi BCAA sebelum olahraga dapat meningkatkan pencegahan delayed onset muscle soreness (DOMS) dan exercise-induced muscle damage (EIMD). Lain halnya dengan penelitian di atas, penelitian berjudul Pre-Versus Post-Exercise Protein Intake Has Similar Effects on Muscular Adaptation (2017) menunjukkan bahwa BCAA dapat dikonsumsi sebelum dan setelah latihan. Artinya, BCAA dapat dikonsumsi selama sesi olahraga. BCAA menunjukkan manfaatnya sekitar 30 hingga 60 menit setelah dikonsumsi. BCAA efektif dalam membangun massa otot sebelum latihan dan memaksimalkan pemulihan otot setelah latihan. Penelitian ini menemukan bahwa BCAA yang dikonsumsi sebelum dan setelah latihan dapat meningkatkan kekuatan tubuh, hipertrofi, dan komposisi tubuh. BCAA akan lebih efektif jika diiringi dengan asupan rendah kalori. 

    Untuk suplementasi, disarankan untuk mencoba produk Scivation XTEND BCAA. Suplemen fitness BCAA dengan berbagai rasa buah ini memiliki manfaat utama diantaranya yaitu meningkatkan sintesis protein otot, mengurangi katabolisme protein, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan produksi endogen glukosa, dan yang pastinya sebagai suplemen pemulihan otot setelah latihan. XTEND BCAA terbukti aman untuk Anda yang sedang dalam proses pembentukan otot. Anda dapat membelinya di https://bstores.co.id/product/scivation-xtend-bcaa-30-serving/. Latihan aman dan nyaman bersama XTEND Faster Recovery!