BSTORES Indonesia

Tag: kurang tidur

  • Kurang Tidur Dapat Membuat Obesitas, Cek Faktanya Yuk!

    Kurang Tidur Dapat Membuat Obesitas, Cek Faktanya Yuk!

    Sebagian besar orang tahu bahwa kegemukan berhubungan dengan asupan kalori yang berlebih. Namun, tak banyak yang tahu bahwa ada komponen penting lain yang juga mempengaruhi berat badan, yakni kecukupan dan kualitas tidur. Banyak studi menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan obesitas. Ini bisa menjelaskan mengapa orang yang kurang tidur dalam waktu cukup lama cenderung memiliki berat badan berlebih, bahkan obesitas. Di dalam tubuh, nafsu makan dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu ghrelin dan leptin. Seseorang yang kurang tidur akan mengalami peningkatan kadar hormon lapar (ghrelin) dan penurunan kadar hormon kenyang (leptin). Bila ini terjadi, maka seseorang akan cenderung makan berlebihan dan mengalami peningkatan berat badan. Selain itu, kurang tidur juga mempengaruhi laju metabolisme dan pembakaran kalori. Ada studi yang menemukan bahwa kurang tidur menyebabkan pembakaran kalori berkurang hingga 5-20 persen untuk proses mencerna. Mari cek fakta lengkap mengenai hubungan kurang tidur dapat menyebabkan obesitas!

    Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Nafsu Makan

    Banyak penelitian telah menemukan bahwa orang yang kurang tidur mengalami peningkatan nafsu makan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh tidur pada dua hormon penting kelaparan, ghrelin dan leptin. Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan di perut yang menandakan rasa lapar di otak. Kadar hormon ini tinggi ketika Anda belum makan, yaitu saat perut kosong, dan rendah setelah Anda makan. Sementara itu, leptin adalah hormon yang dilepaskan dari sel lemak. Hormon ini berfungsi menekan rasa lapar dan memberi sinyal kekenyangan di otak. Saat Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuh akan membuat lebih banyak ghrelin dan lebih sedikit leptin, sehingga membuat Anda lapar dan meningkatkan nafsu makan. Sebuah studi terhadap lebih dari 1.000 orang menemukan bahwa partisipan yang tidur dalam waktu singkat memiliki kadar ghrelin 14,9 persen lebih tinggi dan kadar leptin 15,5 persen lebih rendah daripada partisipan yang cukup tidur. Studi ini diterbitkan dalam Jurnal Plos Medicine pada 2004. Selain itu, hormon kortisol cenderung akan lebih tinggi apabila Anda tidak cukup tidur. Kortisol adalah hormon stres yang juga dapat meningkatkan nafsu makan.

    Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Asupan Kalori

    Orang yang kurang tidur juga susah menurunkan berat badan karena mereka cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori. Sebuah penelitian terhadap 12 pria menemukan bahwa ketika partisipan hanya diizinkan tidur empat jam, mereka makan rata-rata 559 kalori lebih banyak keesokan harinya, dibandingkan ketika mereka diizinkan tidur delapan jam. Penelitian ini diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition (AJCN) pada 2010. Peningkatan kalori ini mungkin disebabkan oleh nafsu makan yang meningkat dan pilihan makanan yang buruk. Selain itu, waktu terbangun yang lebih lama sendiri mungkin juga dapat meningkatkan kesempatan seseorang untuk makan. Ini terutama terjadi ketika waktu terbangun dihabiskan dengan tidak aktif, seperti menonton televisi.

    Kurang Tidur Dapat Mengurangi Tingkat Metabolisme Istirahat

    Tubuh Anda juga akan membakar kalori pada saat Anda tertidur. Jumlah kalori yag dibakar tubuh saat Anda benar-benar istirahat disebut laju metabolik istirahat atau Resting Metabolic Rate (RMR). RMR dapat dipengaruhi oleh usia, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan massa otot. Sebuah penelitian yang diterbitkan Journal Obesity (Silver Spring) pada 2015, menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan RMR. Sementara itu, penelitian lain dalam American Journal of Clinical Nutrition (AJCN) pada 2011, membahas hasil uji coba 15 pria yang tetap terbangun selama 24 jam. Diketahui bahwa, tidak tidur dalam 24 jam dapat mengurangi lima persen laju metabolik istirahat yang kemudian berkurang lagi 20 persen setelah makan.

    Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Kelelahan

    Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, sehingga membuat Anda cenderung tidak bersemangat dan kurang termotivasi untuk berolahraga. Selain itu, kurang tidur dapat membuat Anda cenderung merasa lelah lebih awal selama berolahraga. Sebuah studi yang dilakukan pada 15 pria menemukan bahwa ketika partisipan kurang tidur, jumlah dan intensitas aktivitas fisik mereka menurun. Dengan begitu, cukupi kebutuhan tidur Anda jika tidak ingin mudah lelah dan lemas

    Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Resisten Insulin

    Tidur yang buruk dapat menyebabkan sel menjadi resisten terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang memindahkan gula dari aliran darah ke sel tubuh Anda untuk digunakan sebagai energi. Ketika sel menjadi resisten terhadap insulin, akan ada lebih banyak gula yang tertinggal di aliran darah dan tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk mengimbanginya. Insulin berlebih membuat Anda lebih lapar dan memberi tahu tubuh untuk menyimpan lebih banyak kalori sebagai lemak. Resistensi insulin sendiri merupakan pendahulu untuk kondisi diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan. Dalam sebuah penelitian, 11 pria hanya diizinkan tidur empat jam selama enam malam. Setelah itu, ditemukan kemampuan tubuh mereka untuk menurunkan kadar gula darah menurun hingga 40 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kurang tidur selama beberapa malam dapat menyebabkan sel menjadi resisten terhadap insulin.

    Itulah 5 fakta kurang tidur dapat menyebabkan obesitas, jadi mulai sekarang jika Anda ingin menurunkan berat badan yaitu atur jadwal tidur Anda sekitar 6-8 jam setiap malam. Anda juga bisa mengonsumsi Muscletech Nitro-Tech, untuk membantu Anda menurunkan berat badan. Satu-satunya di dunia yang menggabungkan formula Whey Protein murni dengan pembakar lemak, Anda bisa membelinya di https://bstores.co.id/product/muscletech-nitro-tech-ripped/.